Jenazah pria yang di ketahui bernama Hamid (36) datang dari zona merah, di tengah wabah Covid -19 ini, maka penerimaan jenazah dan pemakaman dilakukan sesuai dengan SOP, Petugas ambulan dan penggalian kubur juga menggunakan baju APD.
Korban yang di ketahui sudah lama kerja proyek bangunan di Malaysia, pada tanggal 21/04/202 mencoba menghubungi istrinya dan Kades Wringinagung, untuk meminta dipulangkan ke Indonesia,
"Memang benar, sebelum korban meninggal dunia sempat menghubungi kami untuk minta tolong di pulangkan ke Indonesia. Dikarenakan korban saat itu sedang keadaan sakit panas yang tinggi, Namun sebelum di pulangkan ke Indonesia, pada tanggal 01/05/2020, Korban sudah meninggal dunia,"tutur Afif Faturrohman kades Wringinagung.
Dan sebelum di lakukan upaya pemulangan korban, Jenazah sempat 8 hari berada di bandara Malaysia untuk menunggu proses surat dokumen pemulangan ke Indonesia,"imbuhnya
Lebih lanjut setelah semua berkas dokumen selesai, tanggal 09 Mei 2020 Jenazah di berangkatkan dari Bandara Malaysia ke Bandara Juanda Indonesia.
Setiba di rumah duka pada hari sabtu sekira pukul 21.50 Wib, Jenazah langsung di lakukan proses pemakaman.
Kapolsek Jombang; Iptu Lutfi menambahkan; berdasarkan keterangan
yang di dapat dari surat dokumen Polisi Diraja Malaysia yang menyertai Jenazah,
korban di ketahui meninggal karena sakit stroke, darah tinggi dan kencing manis.
"Karena riwayat Jenazah, Korban yang meninggal di Malaysia atau datang dari daerah zona merah, maka yang meninggal dunia dimakamkan sesuai dengan SOP Covid -19.
Dan semua petugas, mulai dari penggali kubur saat proses pemakaman menggunakan perlengkapan medis APD (alat pelindung diri),"imbuhnya
"Mulai awal hingga selesai, Proses pemakaman jenazah TKI dari Malaysia berlangsung aman dan lancar, dan APD yang usai di pakai para petugas saat proses pemakaman ikut di bakar dengan bensin di sekitaran makam,"terangnya (sofyan)
.jpg)
.jpg)
No comments:
Post a Comment