RS Soebandi Jember Bakal Menjadi Rujukan Penanganan Penyakit Kanker - Warta Jember

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, July 30, 2018

RS Soebandi Jember Bakal Menjadi Rujukan Penanganan Penyakit Kanker



Jember, Wartajember.co.id – Rumah Sakit dr Soebandi Jember bakal menjadi rumah sakit rujukan penanganan penyakit kanker. Kabar menggembirakan bagi masyarakat Jember dan sekitarnya ini disampaikan Bupati Jember, dr.Faida.MMR, dalam acara Kunjungan Kerja Anggota Komisi IX DPR RI di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Pemkab Jember, Senin (30/7).
Dengan dijadikannya rumah sakit terbesar di kawasan timur Jawa Timur ini menjadi pusat rujukan, maka untuk screening dan laser kanker, penderita kanker cukup ke RS dr Soebandi. Selama ini, untuk screening dan laser kanker, pasien kanker harus ke Kota Malang atau Surabaya.
Sebab itu, setelah Kementerian Kesehatan RI dan Gubernur Jawa Timur memberikan persetujuan RS dr. Soebandi menjadi pusat rujukan, maka penderita kanker di tujuh kabupaten di wilayah Tapal Kuda, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo dan Jember sendiri, tidak perlu jauh-jauh untuk screening atau laser. Rumah sakit dr Soebandi mampu melayani hampir 8,1 juta kunjungan pasien.
“Dengan rekomendasi Kemenkes dan Gubernur Jawa Timur tersebut, pasien penderita kanker akan ditangani di RS dr. Soebandi,” ujar Bupati Jember, dr. Faida. MMR, kepada sejumlah wartawan usai menerima Komisi IX/DPR RI dalam acara kunjungan kerja, di Aula Pendopo Wahya Wibawa Graha, Jember.
Acara diskusi bersama anggota Komisi IX yang juga dihadiri beberapa pejabat vertikal Pemprov Jawa Timur, diharapkan bisa menjawab dan memenuhi kebutuhan RS dr. Soebandi, seperti, ruang kamar inap pasien dan alat radio theraphy untuk memberikan pelayanan penanganan bagi penderita kanker.
“Termasuk ruang operasi juga masih memerlukan banyak ruangan untuk mengoptimalkan layanan bagi pasien,” harap bupati.
Saat ini, untuk penanganan operasi, di RS dr. Soebandi hanya ada 7 ruangan, sehingga kerap terjadi antrian untuk operasi. “Antrian operasi di RS dr. Soebandi begitu panjang hingga akhir tahun nanti. Dan ini harus segera ditangani dan diselesaikan,” harapnya.
Jika itu bisa dilakukan, maka antrian panjang operasi tidak akan terjadi, karena pasien bisa ditangani dengan lebih cepat. Dalam pertemuan kunjungan kerja 19 anggota Komisi IX/DPR RI yang diketuai, DR. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag. M.Hum, MA, itu juga dipaparkan, untuk pembangunan rumah sakit dr. Soebandi, akan dilakukan melalui lima tahap, termasuk pembangunan Cancer Centre sebagai pusat rujukan pasien kanker.
Komisi IX/DPR RI, lanjut bupati, juga akan memerjuangkan untuk menaikkan anggaran sesuai dengan kebutuhan. Komisi IX DPR RI merupakan komisi yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan. ( Nugroho/AB )


No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here