MOJOKERTO – Keluhan warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten
Mojokerto terkait bau kurang sedap akibat proses produksi PT Energi Agro Nusantara
(Enero), anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, telah ditindaklanjuti
dengan cepat oleh pihak manajemen. Bau tidak sedap yang diduga muncul tersebut telah
diatasi dengan beberapa tindakan.
Pertama, manajemen PT Enero telah memastikan seluruh tempat penampungan yang
memungkinkan timbulnya bau tidak sedap tertutup rapat. Kedua adalah dengan
memastikan bahwa potensi timbulnya gas lanjutan di lagoon dapat diminimalisir.
“Biogas yang merupakan sumber bau tidak sedap dihasilkan hanya akan disalurkan ke
unit pembakaran (flare atau boiler), sehingga diharapkan masyarakat sekitar tidak
terganggu dengan bau tersebut dengan segera,” terang Direktur PT Enero, Puji Setiyawan.
Selain evaluasi dan pembenahan di sisi pabrik, manajemen PT Enero juga telah
melakukan koordinasi intensif dengan beberapa instansi pemerintah dan kepala desa di
sekitar pabrik, meliputi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, DLH
Provinsi Jawa Timur, Camat Gedeg, Kapolsek Gedeg, Komandan Koramil Gedeg, Kepala
Desa Gempolkrep, Kepala Desa Gembongan, dan lainnya. Koordinasi tersebut guna
menjelaskan mengenai proses bisnis dan upaya-upaya yang akan ditempuh oleh
manajemen PT Enero dalam mengatasi persoalan bau tidak sedap tersebut.
Sejalan dengan yang telah dilakukan oleh PT Enero, Direktur PTPN X Tuhu Bangun
memastikan komitmen Perusahaan untuk selalu menjaga lingkungan. Ini tidak hanya
berlaku di Kantor Pusat, tetapi juga untuk seluruh anak perusahaan PTPN X dan unit
kerja PTPN X.
"Sebagai BUMN kami juga selalu bekerja yang terbaik untuk masyarakat di sekitar pabrik
maupun masyarakat pada umumnya. Karena itu, kami selalu merespon dengan cepat
yang menjadi keluhan masyarakat,terutama issue lingkungan yang di sebabkan oleh
faktor bisnis kerja Perusahaan" tuturnya.
PTPN X merupakan BUMN yang bergerak di perkebunan. Selain mempunyai bisnis
utama di bidang industri gula dan tembakau (rokok cerutu/cigarillos), industri plastik dan flexible packaging, juga mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan
energi terbarukan yang terintegrasi dari pangan (hulu) ke Energi Bahan Ethanol (hilir).
PT Enero merupakan perusahaan di bawah PTPN X yang memproduksi bioethanol dan
produk turunan lain dari tebu dan gula. Terkait dengan PT Enero yang mengeluarkan bau
menyengat karena penguapan gas methan yang belum terbakar akibat metanogenetis,
pada tanggal 24 Oktober 2022 gas methanol tersebut sudah dapat dibakar/plaring unit.
“Allhamdullillah dengan beroperasinya kembali PT Enero yang memperoduksi berbagai
jenis produk turunan seperti Ethanol, Technical Alcohol (TA) dan ENA Grade, maka
dipastikan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan memberi
dampak positif terhadap ekonomi sekitar. Oleh sebab itu saya mengharapkan agar
kiranya dukungan sepenuhnya atas program PTPN Grup untuk ketahanan pangan dan
energi di antaranya usaha PT Enero,” tegas Tuhu. ( AB )

No comments:
Post a Comment