
Jember, Wartajember.co.id - Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru tahun 2018 di Alun-alun Jember, Rabu (6/6/2018) dipimpin oleh Bupati Jember dr Faida MMR. Dalam amanatnya bupati menyampaikan perintah Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D.
“Ada empat potensi kerawanan yang harus diwapadai bersama,” ujar bupati. Pertama, potensi kerawanan stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
Kedua, permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Untuk ini ditekakankan kepada seluruh personil pengamanan agar benar-benar memantau secara cermat pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan.
“Strategi yang ditetapkan diikuti dengan baik,” pesan Kapolri. Tito juga memerintahkan personel Operasi Ketupat Semeru untuk mengoptimalkan pelayanan.
Dalam operasi ini didirikan 3.097 pos pengamanan, 1112 pos pelayanan, 7 pos terpadu, 12 cek point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.
Potensi kerawanan ketiga yang harus diantisipasi yakni potensi bencana alam dan gangguan Kamtibmas lainnya, seperticuras, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis.
Potensi kerawanan keempat, ancaman tindak pidana terorisme. Untuk potensi kerawanan ini, dilakukan pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, Mako Polri, serta aspek keselamatan personil pengamanan harus menjadi perhatian. ( Nugroho/AB )
No comments:
Post a Comment